Pada hari Minggu kemarin, 14 September 2008, saya menghadiri sebuah majelis taqorub ilallah, yang isinya saya ceritakan di bawah ini.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
(QS. Al-Baqarah:183)
Sebagaimana yang telah termaktub dalam surah di atas, puasa dapat menjadikan pelakunya menjadi bertaqwa. Insan yang bertaqwa, yakni insan yang ta’at dan patuh terhadap segala yang diperintahkan-Nya dan segala yang dilarang oleh-Nya. Atau dengan kata lain, insan yang bertaqwa akan senantiasa mengikatkan dirinya dengan syari’at-Nya. Itulah yang membedakan manusia dengan binatang. Binatang tidak mempunyai aturan yang mengikat dirinya. Dan itulah yang membedakan islam dengan paham-paham sekuler dan liberal yang menjunjung tinggi nilai kebebasan. Para penganut paham ini tidak rela bila dirinya terikat oleh sesuatu apapun, termasuk aturan dari Tuhan-nya.
Berpuasa diwajibkan atas manusia sejak zaman sebelum Nabi saw. lahir. Dan yang perlu diingat bahwa puasa yang benar akan menhantarkan pelakunya meraih derajat taqwa.
Telah ditanamkan pada diri kita bahwa Allah Maha Mengetahui, Maha Mengawasi . Itu menjadikan kita tak pernah mau untuk makan/ minum di saat berpuasa meskipun di tempat yang tersembunyi.
Karena di bulan Ramadhan ini, Allah memberikan keistimewaan. Dalam khutbahnya Rasulullah bersabda bahwa siapa saja yang melakukan amalan sunnah, maka ia mendapatkan pahala selayaknya ibadah wajib. Dan siapa saja yang melaksanakan ibadah wajib, maka ia akan mendapatkan pahala 70 kali lipat dari bulan-bulan biasanya.
Allah juga membukakan selebar-lebarnya pintu surga, serta menutup rapat-rapat pintu neraka.
Bagi siapa saja yang memberikan makan/ minum orang yang berpuasa maka ia akan mendapatklan pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang diberinya.
3. Puasa melatih pelakunya untuk menahan hawa nafsu dan terikat dengan syariat-Nya. Ternyata terbukti bahwa kita bisa menahan hawa nafsu kita seharian selama satu bulan. Ternyata kita sanggup tidak makan, minum, marah, ghibah, dsb selama bulan Ramadhan. Itu membuktikan bahwa sebenarnya kita mampu mengarahkan hawa nafsu kita.
Dan di bulan Ramadhan banyak pula wanita yang mengenakan kerudung dan menutup auratnya. Kaum muslim jadi semakin patuh terhadap syari’at-Nya ketika menghadapi bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.
Oleh karena itulah, sudah sepantasnya bulan ramadhan sebagai momen yang tepat untuk penggemblengan diri menjadi insan bertaqwa, dan bulan lain sebagai momen untuk mengaplikasikan hasil penggemblengan itu tadi.
Namun itulah yang sangat langka terjadi.
Taqwa, berarti patuh terhadap segala perintah dan larangan-Nya, terhadap syari'ah islam, yang tak lain adalah aturan yang mengikat setiap diri yang mengaku muslim.
Yah,,sama lah, dimana-mana kan yang namanya aturan tuh pasti mengikat, ya tak? Dan pasti ada sanksi. Tapi yang terjadi sekarang islam sangaat lemah. Buannyak yang melanggar syari'ah-Nya, tapi mereka tak sedikit pun mendapatkan sanksi. Paling-paling sanksi yang bersifat ghaib, alias dosa. Padahal sanksi di dunia bisa meringankan murka-Nya di akhirat kelak.
Tapi yang dibahas di wacana ini bukan masalah sanksi. Akan tetapi penekanan terhadap pertanyaan 'apakah kita sudah benar-benar bertaqwa?'
Dan pertanyaan selanjutnya,,apakah kita sudah mengenal bagaimanakah syari'ah islam--yang paling mempengaruhi dalam persyaratan bagi orang yang ingin bertaqwa--itu? Jangan-jangan kita hanya mengenalnya sebatas masalah ekonomi. "Oo,,semacam Bank Syari'at itu tah??" Thienk! -_-' Cape deh..
Syari'ah islam,,yang telah mengantarkan umat manusia bangkit dari keterpurukan...
Ia sangat sempurna dalam mengatur kehidupan kita,,seluruh aspeknya..hingga kita tak perlu bingung lagi hidup di bumi Allah ini.
Jadi, yang masih belum tau syari'at itu seperti apa, belajar ya?! Menerapkan syari'at islam kan wajib ntuh,,jadi menuntut ilmu syari'at juga jadinya pasti wajib juga.. Dan jika kita sudah tahu bagaimana syari'at islam kemudian kita mengamalkannya,menjadikannya sebagai sesuatu yang melekat pada diri kita, insyaAllah kita termasuk ke dalam jajaran orang-orang bertaqwa...
Aminn...
0 Comments:
Post a Comment